Latest Post

Peresean (Stick Fighting) Ala Lombok

Written By Admin on 29 August 2012 | 08:53

Sejarah

Permainan ini sudah dimainkan sejak abad ke-13, berawal dari ritual masyarakat agraris Lombok untuk mendatangkan hujan pada musim kemarau. Sementara sebagai kesenian bela diri, Perisean sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran.



Proses permainan

Perisean dimulai dengan dua pekembar (wasit) mencari calon petarung atau pepadu dari orang-orang yang datang atau sang pepadu sendiri yang mengajukan diri Pekembar akan mencari pepadu-pepadu yang seimbang sebelum memulai pertarungan. Pepadu akan menggunakan ikat kepala (saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah. Dalam pertarungan pepadu menggunakan sebilah rotan kira-kira sepanjang satu meter (penjalin) sebagai senjata serta dilengkapi sebuah perisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau, berbentuk bujur sangkar berukuran 50 x 50 cm.

Jalannya pertarungan diiringi gamelan sasak yang terdiri dari tabuhan gendang, suling, gong, dan rincik dalam tempo cepat. Tembang yang dibawakan merupakan tembang khusus perisean yang beraura mistis. Tembang itu biasanya akan mendongkrak semangat bertarung dan mengurangi rasa sakit akibat sabetan rotan.

Perisean akan dihentikan, apabila salah satu pepadu mengeluarkan darah atau dihentikan pekembar. Jika hingga 3-4 ronde kedua pepadu masih sama kuat, pekembar akan menyatakan hasil seri. Selesai pertarungan pepadu tak pernah membawa dendam ke luar arena. Menang atau kalah, seusai bertarung, kedua pepadu pasti bersalaman dan berpelukan. Segalanya dimulai dan selesai di dalam arena.

Pertarungan perisean disakralkan, sehingga perisean tak digelar sembarang waktu. Pada masa sekarang, perisean diadakan menjelang perayaan-perayaan khusus, seperti ulang tahun kemerdekaan (17 Agustus), hari jadi kabupaten/kota, atau menjelang Ramadhan.

Tembang perisean

    Gending Rangsang disebut Gending Ngadokang yaitu gending yang dimainkan pada saat pekembar dengan dibantu Pengadok (tukang adu) mencari pepadu dan lawan tandingnya yang akan bertanding (bertujuan mengadu Pepadu yang satu dengan yang lain).
    Gending Mayuang yaitu gending yang bertujuan untuk memberi tanda bahwa telah ada dua pepadu yang siap dan sama-sama berani untuk melakukan Perisean.
    Gending Beradu yaitu gending yang bertujuan untuk membangkitkan semangan pepadu maupun para penonton dan dimainkan selama pertandingan berlangsung ronde demi ronde.


sumber :www.wikipedia.com

Kuliner Sate Bulayak

Written By Admin on 23 August 2012 | 22:31

Salah satu makanan khas Sasak di Pulau Lombok yang begitu special bagi pemburu makanan kuliner adalah sate bulayak. Sate Bulayak di Lombok sebenarnya tak jauh beda dengan sate lain pada umumnya. Namun yang menjadikan sate bulayak berbeda dengan sate lainnya karena kekhasan bumbunya yang menggoda dan mengeluarkan bau sedap yang mengundang selera makan yang tinggi. Sate berbahan daging atau jeroan sapi itu dilumuri dengan bumbu khas Lombok. Pada saat makan sate khas ini biasanya diikuti oleh makanan khas lainnya menyerupai lontong yang agak bulat memanjang dikuliti daun kelapa agtau daun enau (nira) muda menjadikan rasanyapun semakin nikmat.

    Pedagang sate bulayak khas Narmada yang dijumpai di sejumlah obyek wisata di Lombok Barat dan kota Mataram

Lontong dimaksud oleh masyarakat Sasak dinamakan Bulayak. Jadi, bulayak sebenarnya sejenis lontong dari bahan beras yang dibungkus dengan daun enau muda dan berbentuk seperti lontong, tapi agak lebih  panjang. Sementara bahan baku sate bulayak selain daging juga bisa jeroan sapi.
Coba anda rasakan sate bulayak yang benar-benar menggoda selera. Daging sapi atau jeroan sapi tersebut dilumuri bumbu penyedap rasa khas alami ramuan Sasak. Lantas sate yang sudah dilumuri tadi langsung dibakar. Tentu saja kepulan asap sate yang dikipas tersebut menyengat keamana-mana dengan aroma yang begitu sedap. Bumbu ini sendiri berbahan santan, cabe besar dan potongan-potongan cabe.

    Inilah porsi sate bulayak khas Narmada

Semula dalam awal perjalanannya, sate bulayak dibuat oleh masyarakat  Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Dan tentu saja banyak dipajang pada sejumlah obyek wisata yang ada di wilayah kecamatan itu, seperti Taman Narmada, Suranadi. Taman wisata Aiknyet, Taman wisata Udayana bahkan taman wisata Loang Baloq hingga ke sejumlah obyek wisata Senggigi.

Karena kekhasannya itulah, sate bulayak tak dinyana menjadi santapan yang paling banyak dicari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Para wisatawan nusantara yang kebetulan berlibur ke Lombok umumnya berkunjung ke pusat jajanan khas Lombok untuk menikmati sate bulayak yang murah meriah.

Seporsi sate bulayak terdiri atas satu piring sate berisi 10 tusuk dan lima hingga enam bulayak dengan harga Rp12.000. Harga ini terjangkau, murah, meriah golong murah dibandingkan sate kambing yang bisa Rp1.000 per tusuk, belum lontongnya.

Semula sate ini hanya ditemukan di Kecamatan Narmada, Lombok Barat, namun kinisudah merambah ke berbagai tempat khususnya obyek wisata dan sejumlah keramaian lainnya. Karena itu wajarlah wisatawan asing dan wisatawan nusantara banyak yang memburu sate yang stau ini

Air Terjun Benang Setokel

Air Terjun Benang Setokel memiliki 2 terjunan air yang berketinggian sekitar 30 meter.  Air terjun disebelah kiri memiliki debit yang lebih besar dibandingkan yang kanan.  Sementara itu di bawahnya terdapat kolam kecil tempat penampungan curahan air yang jatuh dari atas.  Kolam ini dapat digunakan untuk mandi dan berenang.  Air terjun ini berada di ketinggian 552 m dari permukaan laut (dpl) di kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Rinjani.

Nama Benang Stokel dalam bahasa setempat berarti segumpal benang.  Nama ini diberikan karena bentuk air terjun ini menyerupai benang yang diikat menyatu.

Sekitar 500 meter ke bagian hulu atas dari lokasi Air Terjun Benang Stokel terdapat juga air terjun yang bernama Air Terjun Benang Kelambu.  Air terjun ini bersumber langsung dari mata air besar yang menyembul di puncak gunung.  Untuk menuju Air Terjun Benang Kelambu tersebut harus melewati jalan setapak  sejauh 1 km (dengan waktu tempuh sekitar 30 menit) menembusi hutan tropis dengan lembah dan bukit yang terjal.

Legenda

Mitos yang berkembang di masyarakat selama ini menyatakan, Air Terjun Benang Stokel menjadi tempat membersihkan diri Dewi Anjani - makhluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Rinjani. Pada waktu-waktu tertentu konon Dewi Anjani turun dari gunung kemudian mandi dan membersihkan rambutnya di Benang Stokel. Oleh karena itu, banyak masyarakat percaya mereka yang mempunyai masalah dengan rambutnya, seperti rontok, ingin menghitamkan rambut, akan mandi di Air Terjun Benang Stokel.

Selain itu dari cerita unik di balik kecantikan Benang Stokel.  Konon, jalur Benang Stokel - Gunung Rinjani sering digunakan oleh orang-orang sakti untuk mencari berkah atau keselamatan dengan melakukan pendakian untuk bertapa ke Gunung Rinjani, yang hingga saat ini, kebiasaan tersebut masih sering dilakukan oleh warga setempat. Jalur pendakian ini hanya memerlukan waktu tujuh jam saja sehingga memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan lewat jalur kawasan Sembalun, Lombok Timur atau Senaru, Lombok Utara.
   
Lokasi
Terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Propinsi Nusa Tenggara Barat.


Aksesbilitas
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu tempuh sekitar 45 menit atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30 menit).  Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua atau empat.

Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao.  Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak.  Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan.

Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal namun tidak terlalu bagus bahkan di beberapa tempat berlubang.  Selain itu jalan cukup sempit untuk dua kendaraan berpapasan.

Minimnya petunjuk jalan menyebabkan pengunjung, terutama yang baru pergi ketempat tersebut, salah jalur dan kesasar sebab banyak sekali dijumpai tikungan dan pertigaan menuju ke sana.

Sesampai di pintu masuk perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga ke lokasi air terjun berada.  Di sepanjang jalan setapak ini banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan.

sumber : www.sites.google.com

Air Terjun Sendang Gile

Air Terjun Sendang Gila (baca gile) terletak di ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter. Air terjun ini terdiri dari dua tingkatan, dimana tingkat pertama muncul dari atas tebing dan jatuh ke dasar kolam dibawahnya. Selanjutnya dari kolam ini air meluncur ke bawah membentuk tingkatan kedua dan jatuh membentuk sungai yang ada di bawahnya. Dasar air sungai ini relatif datar, sehingga banyak orang yang mandi di bawah air terjun. Lokasi wisata ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Konon nama Sendang Gila diambil dari cerita penduduk setempat yang secara tidak sengaja menemukan air terjun ini kala memburu singa gila yang mengacau di sebuah kampung dan kemudian lari masuk ke hutan.

Hal menarik lainnya yang membuat air terjun ini berbeda adalah para penduduk setempat mempercayai bahwa air terjun ini memiliki unsur magis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya apabila membasuh muka atau mandi dengan air terjun tersebut.

Tak jauh dari Air Terjun Sendang Gila, di lokasi ini juga akan ditemui dua air terjun lain yaitu Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Batara Lejang. Posisi keduanya berada di atas air terjun ini ke arah hulu.



Lokasi
Terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 8° 21' 23.61" S 116° 18' 51.54" E

Aksesbilitas
Berjarak kurang lebih 60 km dari ibu kota Mataram. Untuk menuju ke desa Senaru diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan roda empat dari pusat kota Mataram. Ada dua rute yang bisa ditempuh untukj menuju kesana, yaitu pertama melalui Pusuk dan kedua melalui Pantai Senggigi. Tidak ada kendaraan umum yang menuju langsung ke lokasi ini. Oleh sebab itu para pengunjung biasanya menyewa kendaraan di rental-rental mobil atau motor yang banyak ditemukan di pusat kota (Mataram atau Cakranegara).

Selanjutnya dari pintu masuk di desa Senaru ke lokasi air terjun, pengunjung harus berjalan kaki menuruni 315 anak tangga melalui sebuah lembah yang cukup terjal dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Perjalanan alternatif (biasanya rute pulang) yang paling menyenangkan adalah menyelusuri pinggir lembah yang agak curam mengikuti saluran irigasi dan menyebrangi jembatan irigasi terbuat dari beton setinggi 50 m.


sumber :sites.google.com/

Air Terjun Benang Kelambu

Air Terjun Benang Kelambu berada di bagian atas hulu dari Air Terjun Benang Stokel.  Air terjun ini keluar dari sela-sela pohon gambung yang rindang dengan enam deret titik air tercurah dari atas bukit mirip dengan kelambu/ tirai.  Karena itulah air terjun ini disebut Benang Kelambu.

Di kawasan Air Terjun Benang Kelambu ini terdapat dua kelompok air terjun, keduanya bersumber dari mata air.  Kelompok pertama berada di sebelah kiri jika kita turun dari undakan jalan tangga dan terdiri atas dua terjunan air.  Sedangkan kelompok kedua, yang menjadi air terjun utama, berada tepat di depan jika kita turun dari undakan jalan tangga.  Kelompok kedua ini terdiri atas empat terjunan air.

Kedua kelompok air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 40 m dan mempunyai dua hingga tiga tingkatan.  Dari tingkatan pertama (titik teratas) yang berketinggian sekitar 30 m curahan air tidak langsung terjun ke kolam, melainkan  jatuh ke tingkatan dibawahnya, dimana terdapat tiga susunan batu yang disinggahinya sebelum akhirnya mencapai kolam.  Batu lebar berbentuk ceper ini, menahan air terjun sebelum jatuh ke piringan ke tiga hingga ke kolam, sehingga airnya tidak terlalu keras menghantam. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang bisa langsung mandi di bawah air terjun ini.  Konon menurut kepercayaan masyarakat setempat, setiap kali mandi di tempat ini akan membuat orang keliatan satu tahun lebih muda.

Lokasi
Terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 8° 20' 1.37" S  116° 18' 12.60" E

Aksesbilitas
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu tempuh sekitar 45 menit atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30 menit).  Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua atau empat.

Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao.  Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak.  Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan.

Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal namun tidak terlalu bagus bahkan di beberapa tempat berlubang.  Selain itu jalan cukup sempit untuk dua kendaraan berpapasan.

Minimnya petunjuk jalan menyebabkan pengunjung, terutama yang baru pergi ketempat tersebut, salah jalur dan kesasar sebab banyak sekali dijumpai tikungan dan pertigaan menuju ke sana.

Untuk menuju ke Air Terjun Benang Kelambu harus melewati jalan ke arah Air terjun Benang Setokel, dimana dari pintu masuk  perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga tiba di lokasi Air Terjun Benang Setokel berada.

Selanjutnya sebelum sampai di lokasi Air Terjun Benang Setokel, sekitar 50 m terdapat jalan masuk berupa jalan tanah setapak di sisi kiri.  Jalan masuk ini cukup terjal dan rusak hingga harus berhati hati untuk memasukinya, bahkan licin diwaktu musim penghujan.

Dari jalan masuk ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati hutan sejauh kira-kira1 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan kondisi jalan yang dilalui menanjak, menurun dan berliku – liku.  Di sepanjang jalan setapak ini juga banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan seperti dijumpai di jalan masuk ke arah Air Terjun Benang Stokel.


sumber : https://sites.google.com/

Sejarah Pulau Lombok

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.

Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [3]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.

Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.

sumber : www.wikipedia.com

Geografis Lombok

Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram

.
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kotamadya:
  • Kotamadya Mataram
  • Kabupaten Lombok Barat
  • Kabupaten Lombok Tengah
  • Kabupaten Lombok Timur
  • Kabupaten Lombok Utara
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia . Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.


sumber : www.wikipedia.com
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lombok Summary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger